Monday, March 13, 2006

BUNTUT SINGKONG

Tersebutlah dalam sebuah kisah nyata.

Diujung gang sebuah pasar, mangkal seorang penjual singkong goreng(gorngan) yang setiap hari berjualan dengan penuh suka cita demimenghidupi anak dan istri tercinta.

Pada suatu hari, datang seorang anak kecil entah dari mana asalnya. Sianak berdiri di sisi gerobak kesayangan Pak Singkong (sebut saja begitu) sambil memandangi gorengan panas yang baru diangkat dari penggorengan mendidih. Sambil menggigiti jari telunjuknya. Selintas Pak Singkong memperhatikan dan bertanya "kamu mau... ?" dan tanpa bersuara si Anak Singkong (sebut juga begitu) mengangguk, tersungging sedikit senyumgembira penuh harap.

Terlintas begitu saja, Pak Singkong langsung bereaksi. Ia mengambil ujungpaling kecil dari potongan singkong yang tidak terjual dan langsung menceburkannya ke minyak mendidih. Lumayan, daripada terbuang sia-sia, karena ga ada yang mau beli gorengan buntut singkong. Dengan penuh kegembiraan si Anak Singkong melahap buntut singkong goreng gratis dariPak Singkong.

Demikian, hal berulang setiap hari. Sampai pada hari ke empat, paksingkong tidak lagi kedatangan tamu kehormatannya itu. Sampai akhirnya...

Dari sebuah mobil yang cukup mewah (Belum Jaguar setidaknya), turun seorang laki-laki muda gagah, parlente kata orang betawi (sebut aja si Tampan). Dia menghampiri pak singkong dengan senyum gagah menawan.

"Gorengan Om", begitu teguran khas Pak Singkong ke stiap pelanggan yang datang. "Ya Pak, tapi saya mo beli buntut singkong" sambil tetap mempertahankan senyum gagah (hehehe... senyum gagah kaya apa sih ?).

Sambil senyum dan tak kalah gagah (ukurang Pak Singkong), Pak Singkong menjawab sekenanya "Maaf Om... saya kaga jual buntut singkong" dan si Tampan ga mau keabisan akal "ah... massaaa...." katanya sambil pindah keposisi kanan gerobak Pak Singkong sambil menggogot jari telunjuknya.

"Masya Allah.... Subhanallah...." sambil melotot terperangan penuh haru"jadi ini kamu...." demikian kata Pak Singkong sedikit terbata. "Ya... ini saya, 20 tahun cukup untuk membuat Bapak lupa sama saya" jawab di Tampan.

Setelah 4 hari minta dan makan buntut singkong, si Anak Singkong merasacukup tenaga untuk melanjutkan hidupnya... ia bekerja keras untuk pendidikan dan karirnya hingga akhirnya ia berhasil meraih sukse yang ga pernah dibayangin sebelumnya.

Singkatnya, sebagai ucapan terima kasih atas segala kebaikan Pak Singkong yang telah memberinya hidup selama 4 hari dengan buntut singkongnya si Tampan memberangkatkan haji Pak Singkong, memberinya modal dan mengangkat derajat kehidupannya.

Tausyah...
Allah akan membalas segala kebaikan seseorang yang dilakukannya dengan tulus. Demikian juga Allah akan membalas sekecil apapun perbuatan jahat dengan azabnya yang pedih. Allah memberi rejeki dari tempat yang tidak disangka-sangka kepada setiaporang yang dikehendaki Nya.

Dikutip dari kisah nyata oleh Ustadz Yusuf Mansur pada PelatihanWisatahati "The Power Of Giving ; Membangun Integritas Mencapai Target Kinerja" di PLN UPJ Bekasi.

Demikian balasan Allah atas perbuatan baik dan sedekah seseorangDimanapun Anda berada dan apapun Agama Anda. Semoga Bermanfaat & salam hormat,

No comments: