Saturday, June 17, 2006

MUI Haramkan SMS Berhadiah

JAKARTA -- Ijtima' Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia II menyatakan, SMS berhadiah yang kini marak, hukumnya haram. Kegiatan itu dianggap telah mengandung unsur-unsur judi. Untuk itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah menertibkannya.

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, memaparkan, definisi SMS berhadiah yang dinyatakan haram itu adalah suatu model pengiriman SMS mengenai berbagai masalah tertentu yang disertai dengan janji pemberian hadiah. Dijelaskannya, SMS berhadiah mengandung judi karena mengundi nasib yang menyebabkan konsumen berharap-harap cemas memperoleh hadiah besar dengan cara yang mudah. Selain itu, kata Ma'ruf, mengandung tabdzir, sebab cenderung membentuk perilaku mubazir yang menyia-nyiakan harta dalam kegiatan yang berunsur maksiat/haram.

"SMS berhadiah juga sudah mengandung gharar, yakni tergolong permainan tak jelas dan bersifat mengelabui," ujar dia Selasa (30/5), saat memaparkan hasil Ijtima' Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia II yang berlangsung 25-27 Mei lalu di Ponpes Gontor Ponorogo. Ma'ruf mengingatkan, SMS berhadiah lebih untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya (kapitalisme) bagi produsen atau penyedia jasa melalui trik pemberian hadiah.

SMS berhadiah yang diharamkan, kata Ma'ruf, bisa berbentuk bisnis kegiatan kontes, kuis, olah raga, permainan, kompetisi, dan sejenisnya. Ma'ruf menambahkan, hukum haram untuk SMS berhadiah berlaku secara umum bagi pihak-pihak yang terlibat. "Hukum haram dikecualikan jika hadiah bukan ditarik dari peserta SMS berhadiah," ungkap dia.

Selain membahas masalah kontemporer, keputusan Ijtima' Ulama Komisi Fatwa yang terbilang sangat penting lainnya adalah peneguhan bentuk dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final. Menurut dia, umat Islam wajib memelihara keutuhan NKRI dan menjaga dari segala bentuk pengkhianatan terhadap kesepakatan dan upaya sparatisme oleh siapapun dengan alasan apapun.

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=250235&kat_id=3

Istiqomah dalam Beribadah dan Beramal

Ustadz M. Ali Halim

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan :"Tuhan kami adalah Allah SWT"kemudian mereka istiqomah, maka para malaikat akan turun kepada mereka(dengan mengatakan) Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah SWT kepadamu (Q.S. Fushshilat :30)

Istiqomah menurut etimologi bahasa adalah sedang-sedang atau tengah-tengah. Menurut terminologi syara' adalah menetapi jalan yang benar dengan menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-NYA baik dhohir (terang-terangan) maupun bathin (tersembunyi).

Beberapa sahabat Nabi Saw,ketika ditanya tentang ma'na istiqomahmemberikan jawaban yang berbeda-beda :

Abu Bakar AsShiddiq menyatakan, istiqomah adalah anda tidak menyekutukan Allah SWT sama sekali. Umar bin Khattab menyatakan engkau menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-NYA dan tidak bersikap seperti musang.

Ustman bin Affan berpendapat Istiqomah itu ya ikhlas, sedangkan Ali bin AbiThalib Istiqomah itu mengerjakan kewajiban-kewajiban. Jadi istiqomah itu adalah Tidak menyekutukan Allah SWT sama sekali, menjalankan perintah-NYAdan meninggalkan larangan-NYA dan semuanya dilakukan dengan secara ikhlas.

Sementara sebagian para ulama berkesimpulan bahwa istiqomah terbagi dalam tiga hal:

Istiqomah dalam ucapan; berarti menjaga lisan sesuai dengan ketentuansyahadat, dibulan puasa ini, hendaknya puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun lisanpun harus ikut berpuasa, jangan sampai berbohong, mengucapkan kata-kata kotor, berghibah ataupun bergosip ria.

Istiqomah dalam hati, berupa kejujuran dan kemauan, hati adalah anggota tubuh yang paling penting, jika hati kita baik maka akan baik semua sebaliknya jika rusak maka akan rusak semua. Hal tersebut dikarenakan hati adalah pemimipin seluruh tubuh”

Kejujuran dalam raga, berupa menjalankan ibadah dan ketaatan dengansebaik-baiknya.

Iman manusia mengalami fluktuasi naik-turun, manakala iman seseorang naik, maka akan banyak amal sholehnya. Tapi sebaliknya, bila iman sedang turun, maka timbul rasa malas untuk beramal sholeh. Untuk itu kita perlu istiqomah agar menjaga iman ini selalu stabil dalam beramal sholeh. Hal tersebut membutuhkan beberapa hal:

Kita perlu menjaga kesholehan kita baik dhahir maupun batin karena kita hidup untuk diuji dan kematian sewktu-waktu menghampiri kita, sehingga kita perlu persiapan selalu.

Kita harus menetapi keyakinan dan beramal yang benar berdasarkan ajaran Rasulullah SAW dan Salafusholeh.

Kita perlu selalu bersikap moderat sesuai dengan ajaran Islam, tidak ekstrim dan tidak kendor. Seimbang anatara duniawi dan ukhrawi

"Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah SWT kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (QS. Al Qoshash : 77 )

Kita harus berpakaian dengan akhlak mulia yang diajarkan oleh Al-Qur’andan dicontohkan Rasulullah SAW. Taqwa adalah sebaik –baik pakaian.

"Dan pakaian Taqwa itulah yang paling baik (Al-A'raf:26)

Kita perlu pendamping atau kawan yang sholeh agar selalu mengingatkan kita, ketika kita lupa dan bisa saling menasehati dalam kebaikan. Salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang Sholeh.

Semoga kita selau istiqomah dijalan Allah SWT dengan menjalankan Islamdalam kehidupan kita. Wallahu'alam.

www.pesantrenvirtual.com

Beda Antara Suka, Cinta dan Sayang

Dihadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah

Dihadapan orang yang kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat

Dihadapan orang yang kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca-kaca

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai, kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam

Dihadapan orang yang kau sukai, kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya

Jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga.

Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada perasaan yang lebih mendalam. Yaitu rasa sayang.... rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.

Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kamu sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia.. walaupun harus kehilangan."

Wednesday, June 07, 2006

Pemberdayaan Bangsa Sebuah Keharusan

Senin, 20 Maret
Oleh Dr. Warsito

Bagaimana jika 90 persen lebih sumber energi sebuah bangsa dikuasai oleh pihak asing? Berapa lama negara itu akan mampu bertahan secara ekonomi? Atau seberapa bebas keputusan politik bisa diambil oleh para pemimpinnya? Dan yang lebih memprihatinkan lagi seberapa mahal harga yang harus dibeli oleh rakyatnya? BBM? TDL? Hingga tarif jalan tol.

Apa yang tidak ada di Indonesia? Minyak paling tidak cukup untuk 25 tahun lagi. Gas bisa membiayai pembangunan hingga 65 tahun. Batubara bisa menjadi sumber energi selama 150 tahun. Belum lagi panas buminya, yang tidak akan pernah habis untuk menjadi sumber penerangan seluruh nusantara. Pegunungan Grasberg saja mengandung emas tidak kurang dari dua juta kg, terbesar di dunia, ditambah tembaga dan batubaranya yang terbesar ketiga di dunia.

Akan tetapi itu hanyalah sebatas "kebanggaan nasional" yang dicekokkan ke murid-murid SD dan SMP di buku-buku kewarganegaraan. Tak sedikit pun memberi manfaat bagi hidup dan masa depan murid-murid yang masih "jujur" dan bersih dari kebusukan itu.

Bagaimana mungkin mereka mendapatkan manfaat kemaslahatan yang sebesar-besarnya dari sumber kekayaan alam yang dijamin oleh konstitusi? 85 persen rakyat mereka hanya hidup rata-rata dengan 30 sampai 50 sen per orang per hari. Silakan bayangkan sendiri hidup apa yang bisa dibuat dengan 30 sampai 50 sen. Dengan taraf hidup yang mendekati dasar bumi itu mereka harus membayar BBM dan listrik dengan harga Singapore atau New York.

Bagaimana mungkin hal ini terjadi di bumi mereka? Padahal minyak dibor dari kolong tidur mereka. Batubara dikeruk dari ladang mereka. Dan emas ditambang dari kebun mereka.

Anda kaget dengan kelaparan yang mematikan melanda suku Yahokimo di pedalaman Irian? Ooh, itu terlalu jauh bagaikan di bulan. Anda akan dengan mudah mendapatkan busung lapar dan polio merajalela di ketiak Jakarta sendiri. Jangan heran pula dengan orang yang hanya makan tiwul atau nasi aking yang tadinya hanya untuk makan ternak. Bahkan para sopir taksi yang termasuk kalangan menengah sekali pun hanya bisa bertahan dengan ubi. Entahlah, bertahan hidup bagi mereka merupakan sesuatu yang patut disyukuri atau kepasrahan yang tidak menyisakan jalan keluar.

Berapa pun biayanya, berapa pun lama waktu yang diperlukan, bangsa ini harus diberdayakan. Karenaitu satu-satunya jalan yang tersisa.

Anda bertanya bahwa ini sudah menjadi kewajiban asasi pemerintah? Ooh, pemerintah Anda masih belum puas dengan tingkat penguasaan asing atas sumber energi nasional yang 90 persen lebih itu.

Cadangan minyak terbukti di tempat yang paling mudah yang akan menambah cadangan dan produksi nasional hingga 20 persen mereka hadiahkan pula, dengan alasan rakyat mereka tidak mampu mengelolanya. Belum lagi cadangan yang belum terbukti, yang diperkirakan melampaui seluruh cadangan minyak nasional yang ada. Anda benar, saya sedang berbicara tentang Blok Cepu.

Bukan itu saja. Pemerintah mereka telah menganggap bangsa ini sudah tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan energi dalam negeri sendiri. Karenanya pasar BBM dan listrik nasional pun harus dibuka ke asing pula. Untuk menfasilitasinya harga BBM dan TDL perlu dinaikkan hingga harga `keokonomian' agar pengusaha asing bisa memperoleh untung. Tak peduli rakyat mampu membelinya atau tidak.

Tidak ada peraturan perundang-undangan yang melindungi secara hukum? Oh, itu bukan masalah. Undang-undang bisa dibuat sesuai dengan kehendak investor. Kalau tidak ada ahli dan duit untuk membuatnya mereka siap membiayai. Atau bahkan mereka tidak perlu berpikir atau menulis undang-undang itu sendiri. Mereka cukup menghabiskan waktunya untuk belanja di mal-mal terkenal diseluruh dunia sambil melakukan studi banding dan agen-agen asing akan menyiapkan draft undang-undang itu. Beberapa tahun kemudian investor-investor tersebut akan datang kepada mereka membawa bill yang sudah berlipat ganda sebagai sunk cost. Tidak mengapa, alam kita kaya raya, berapa pun cost-recovery-nya akan bisa ditanggung.

Bertentangan dengan konstitusi? Konstitusi adalah buatan manusia. Kapan diperlukan bisa diamandemen sesuai dengan kebutuhan.

Anda pasti bisa menebak, saya sedang membicarakan amandemen UUD 1945 pasal 33 tahun 2002 dan UU liberalisasi sektor migas No 22 yang ditetapkan setahun sebelumnya. Dan jangan heran kalau orang yang mengajukan UU itu adalah orang yang Anda pilih untuk memimpin negeri ini. Dan mereka sedang gigih berdiri di pihak yang melindungi kepentingan investor dari ancaman rakyat yang sedang kelaparan.

Saya setuju dengan Anda bahwa orang-orang seperti Anda harus diberi kesempatan untuk merubah nasib bangsa ini. Karena Anda paling tidak adalah orang-orang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan yang tidak pernah dicapai oleh ratusan juta rakyat bangsa ini yang sebagian besar hanya lulus SD. Saya tahu Anda mempunyai keyakinan yang mendalam untuk mampu berdiri tegak di hadapan bangsa mana pun juga.

Hanya saja sayang, saat ini negeri Anda tidak cukup memberi ruang gerak bagi Anda. Anda harus mencari peluang sendiri dan menghadapi segala tantangan apa pun, termasuk dari dalam diri Anda sendiri. Tetapi Anda harus menyadari tanpa peran Anda rakyat negeri ini yang pada tahun 2025 akan menjadi 275 juta hanya akan menjadi penonton panen raya di ladang mereka sendiri. Time to wake up, Bros. Fulfill your duty.

Dr. Warsito
Ketua MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia).